Ukuran ruang kerja harus memastikan jumlah staf maksimum yang bekerja pada waktu yang sama. Ruang yang terbagi menjadi efektif harus membersihkan daerah (kantor, ruang santai, ruang belajar), penyangga (area penyimpanan, area pasokan, lorong), area terkontaminasi (area kerja, area cuci, area penyimpanan spesimen).

Prinsip dasar desain laboratorium: manusia, bahan, udara mengalir; daerah bersih, zona penyangga, daerah yang terkontaminasi harus dipisahkan.

Dalam percobaan area yang ditunjuk harus dikontrol dan jumlah staf personel transport. Di jalur laboratorium kontrol juga harus disiapkan beberapa area persiapan, dimana penerima sampel atau spesimen, petugas laboratorium dan izin pengunjung masuk ke saluran. Oleh Staf, transmisi otomatis, sistem tenaga angin atau sistem otomasi lainnya mengangkut sampel atau spesimen. Hal ini juga harus mempertimbangkan interkom dan alarm untuk diberitahu atau alarm (seperti bencana, kebakaran, sampel tiba, atau beberapa laboratoriumnya untuk mencari pertolongan, dll.). Ini juga harus mempertimbangkan kebutuhan untuk memperluas laboratorium ruang laboratorium yang dirancang untuk diperluas secara lahiriah atau dapat dipindahkan, sehingga dapat memenuhi perkembangan masa depan ruang laboratorium yang dibutuhkan untuk berkembang. Sistem transportasi dan jaringan komputer digunakan untuk transportasi contoh atau spesimen dan pertukaran informasi antara laboratorium dan unit laboratorium dan bagian. Undang-undang dan peraturan nasional (standar nasional dan standar industri, dll.) Sangat mempengaruhi rancangan laboratorium dalam rancangan lab yang diajukan oleh peraturan terkait arsitek.

Sebelum pengembangan rencana alokasi ruang, peralatan respon, jumlah staf, beban kerja, metode uji dan faktor lainnya membuat analisis yang komprehensif dan persyaratan ruang standar untuk menilai dan menghitung luas bersih dan luas kotor wilayah. Fitur khusus dari berbagai daerah untuk menentukan ruang yang berbeda dialokasikan sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya.